Selasa, 16 September 2014

Pengaruh media Televisi

Pengaruh Media Televisi

Pengaruh media televisi dalam pendidikan sangatlah besar pengaruhnya dari pendidikan terhadap akademik maupun pendidikan afektif. Namun pada kenyataan sekarang pengaruh negatife lebih dominan dibandingkan dengan pengaruh positif dari media televisi ini.
Pengaruh negatife televisi sangat jelas terlihat sekarang ini dengan maraknya acara-acara di televisi yang sama sekali tidak bermutu sama sekali dengan maraknya sinetron, infotainment gosip, dan berita yang berisikan cinta, uang, kekerasan dan pergaulan bebas. Masih jelas teringat di benak kita tentang kejadian tewasnya siswi smp karena gantung diri? Dari manakah siswi smp itu mengerti cara bunuh diri dengan gantung diri, bukan lain adalah dari media televisi karena isi berita hanya tentang kriminal saja dari pencurian, pembunuhan, perampokan sampai tindak asusila. Televisi juga mempengaruhi motivasi belajar siswa karena waktu yang semestinya digunakan untuk belajar karena acara televisinya menarik maka waktu yang semestinya dipergunakan untuk belajar malah digunakan untuk menonton televisi. Berikut ini ada beberapa hasil penelitian
“Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia, misalnya, mencatat, rata-rata anak usia Sekolah Dasar menonton televisi antara 30 hingga 35 jam setiap minggu. Artinya pada hari-hari biasa mereka menonton tayangan televisi lebih dari 4 hingga 5 jam sehari. Sementara di hari Minggu bisa 7 sampai 8 jam. Jika rata-rata 4 jam sehari, berarti setahun sekitar 1.400 jam, atau 18.000 jam sampai seorang anak lulus SLTA. Padahal waktu yang dilewatkan anak-anak mulai dari TK sampai SLTA hanya 13.000 jam. Ini berarti anak-anak meluangkan lebih banyak waktu untuk menonton televisi daripada untuk kegiatan apa pun, kecuali tidur” (Pikiran Rakyat, 29 April 2004).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Amerika Serikat terungkap bahwa televisi ternyata cuma bagus untuk ditonton pada anak-anak dengan rentang usia tertentu. Pada anak di bawah usia tiga tahun (batita), dampak negatif televisi justru lebih terasa. Terbukti tayangan televisi dapat menurunkan kemampuan membaca, membaca komprehensif, bahkan penurunan memori pada anak. Batita yang terlalu sering menonton televisi akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan stimulasi yang baik bagi proses tumbuh kembangnya. Sebab, televisi cuma menyodorkan stimulasi satu arah.(Warta Warga, 24 desember 2009)
Data diatas memperlihatkan betapa mengkhawatirkannya waktu yang mereka buang hanya untuk menonton acara televisi yang tidak berbobot, bayangkan jika waktu yang digunakan untuk menonton televisi digunakan untuk membaca maka bangsa ini pasti tidak akan kalah dengan bangsa lain seperti Jepang atau Malaysia.
Sekarang kita lihat pengaruh positif, tapi sudah pasti pengaruh positif tidak akan sebanding dengan pengaruh negatife. Pengaruh positif yang didapat hanya menghibur kita dari kesibukan sehari-hari, di acara-acara tertentu seperti Laptop Si Unyil, Are you smarter than 5th grader, dan acara lainnya yang memuat materi tentang pendidikan tentu akan memberikan pengetahuan baru kepada para penonton acara tersebut. (Al)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar